Tuesday, July 11, 2017

10 Misteri Di Indonesia

Begitu banyak misteri yang ada di dunia ini tak terlepas juga yang ada di indonesia. Berikut 10 misteri yang ada di Indonesia kita ini.


1. Kapal Hantu Ourang Medan


Pada bulan Juni 1947, 2 kapal Amerika yang berada di Selat Malaka (City of Baltimore dan Silver Star) menerima sebuah pesan darurat dari kapal dagang Belanda (SS Ourang Medan).

Operator kapal Ourang Medan mengirimkan sebuah kode Morse yang berisi “Semua orang yang ada kapal, awak kapal dan kapten terbaring sekarat di ruang peta (chartroom) dan anjungan. Mungkin semuanya sudah meninggal dunia.” Selanjut kalimat terakhir dari operator kapal “Aku (akan) mati”, Setetelah itu pesan radio mati. Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (4/12/2015).

Pesan yang mengerikan ini juga terdengar di pos pemantauan Belanda dan Inggris yang terletak di sekitar Selat Malaka. Selanjutnya, para operator radio penerima pesan berusaha melacak sumber sinyal pesan tersebut yang ternyata berasal dari kapal SS Ourang Medan di sekitar Selat Malaka.

Kapal Silver Star mencoba mendekati lokasi kapal Ourang Medan tersebut. Mereka menemukan kapal itu terapung-apung dilautan. Yang lebih mengerikan, ditemukannya jasad-jasad para awak di dek kapal dengan wajah ekspresi ketakutan dan mata terbelalak.

Awak kapal Silver Star yang melakukan pemeriksaan, tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan, tidak ada darah yang menetes, dan tidak ada perlawanan.

Rencananya kapal tersebut akan ditarik kepelabuhan terdekat, agar bisa diselidiki lebih lanjut. Tapi sebelum dibawa kepelabuhan dan diselidiki lebih lanjut kapal tersebut terbakar lalu meledak. Ourang Medan pun akhirnya tenggelam di dasar laut.

Akhirnya cerita kapal hantu Ourang Medan menyebar dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Banyak dijadikan artikel di majalah-majalah kisah misteri. Bahkan kisah misteri kapal Ourang Medan pernah muncul dalam “Proceedings of the Merchant Marine Council US Coast Guard edisi Mei 1952”.

2. Balok Misterius Terdampar Di Pantai Eropa


Benda dengan bentuk persegi hitam, mirip dengan talenan terbawa ombak hingga ke pantai Eropa. Tidak ada yang tahu dari mana benda tersebut berasal, hanya ada satu kata petunjuk yaitu “Tjipetir” yang tercetak di permukaan benda kenyal tersebut.

Tracey Williams, asal Newquay, Cornwall, Inggris mencoba memecahkan misteri tersebut. Dia melacaknya dari kata “Tjipetir” dan hasilnya dia menemukan bahwa kata tersebut sesuai dengan nama sebuah kebun karet di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia yang beroperasi dari akhir abad ke 19 sampai awal abad ke 20. Saat itu Indonesia masih bernama Hindia Belanda.

Ternyata, benda kenyal tersebut sejatinya bukanlah karet, tapi mirip dengan Gutta-percha atau getah perrca (lateks koagulasi dari cairan getah murni yang bisa mengeras dan berasal dari pohon Sapotaceae. Umumnya pohon ini banyak terdapat di semenanjung Malaysia.

Pada abad ke 19 sampai pertengahan abad ke 20, bahan ini dipergunakan sebagai insulasi kabel telegraf yang melintang di dasar laut.

Kemudian Wiliams menyebarkan hasil temuan ini di laman Facebook miliknya. Orang-orang pun semakin ramai merespon temuannya ini.

Benda persegi itu ternyata tidak hanya di temukan di Inggris dan Wales saja, tapi sampai ke Shetland, Islands, Spanyol, Prancis, Belanda, Jerman, Norwegia, Swedia, dan Denmark. Dan beberapa orang juga melaporkan benda persegi tersebut.

Diperkirakan balok “Tjipetir” itu merupakan tumpahan kargo kapla milik Jepang Miyazaaki Maru yang tenggelam pada bulan Mei 1917 saat perang dunia 1.

3. Darah Indonesia di Madagaskar


Sudah lama pulau Madagaskar menjadi daya tarik bagi banyak Antropolog. Alasannya, karena pulau terbesar keempat di dunia ini seblemunya hanya dihuni oleh hewan lemur. Selama ribuan tahun, tidak ada manusia yang menjamahnya.

Seperti yang dimuat di Physorg.com, sebuah penelitian genetika yang dipimpin oleh Murray Cox dari Massey University Selandia Baru mengungkap hal mengejukan. Bahwa nenek moyang orang Madagaskar adalah 30 perempuan yang 28 diantaranya berasal dari Indonesia. Hah kok bisa?

Hal ini didapat dari uji DNA 266 orang dari 3 entis asli Madagaskar dan analisi mitokondria atau baterai sel yang gennya yang diwarisi dari Ibu.

Yang membuat hal ini jadi tidak biasa adalah pulau ini (Madagaskar) terletak sangat jauh dari Indonesia. Dan juga pulau ini dihuni paling belakang dibandingkan dengan pulau lainnya yang sudah lama dihuni, kata peneliti dari Massey University Selandia Baru, Murray Cox, pada situs sains LiveScience.

Para wanita Indonesia yang datang ke pesisir benua Afrika itu diperkiraan 1200 tahun yang lalu akibat kapal yang mereka tumpangi tenggelam waktu itu. Simulasi komputer juga menunjukkan bahwa pemukiman pertama di Madagaskar ada pada tahun 830 Masehi, dimana saat yang bersamaan berkembangnya perdagangan di Indonesia di bawah kerajaan Sriwijaya.

Faktor lain yang menunjukan kontribusi Indonesia di pulau Madagaskar yaitu bahasa. Dari segi lingguistik, orang di Madagaskar bicara dalam bahasa yang asal usulnya bisa dilacak hingga ke Indonesia yang berakar dari bahasa Jawa, Melayu atau Sansekerta.

Bukti lain pengaruh Indonesia di Madagaskar adalah penemuan perahu cadik, peralatan besi, instrumen musik seperti gambang dan Juga peralatan makan yang sangat “tropis” serta sistem pertanian seperti padi, pisang, ubi jalar di sela-sela hutan.

4. Atlantis di Indonesia?


Apa yang diceritakan Plato dalam “Timaeus dan Critias” sekitar tahun 330 SM menjadi petunjuk yang menimbulkan pencarian besar-besar akan keberadaan peradaban yang hilang, Atlantis. Menurut filsuf Yunani tersebut, Atlantis terhampar “di seberang pilar-pilar Herkules”.

Diperkiraan peradaban dengan teknologi maju memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa dan Afrika 9000 tahun waktu solon ( sekitar tahun 9500 SM). Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis akhirnya tenggelam ke dalam samudra dalam waktu satu hari satu malam.

Meskipun banyak yang mengangap apa yang diungkapkan Plato hanyalah kiasan, tapi banyak ilmuwan yang berusaha mengungkap keberadaan Atlantis ini.

Walaupun banyak yang sudah mengklaim sudah menemukan letak Atlantisnya, seperti di Spanyol, Kepulauan Mediterania, Gurun Sahara, Amerika Tengah, Antartika, Afrika, atau Samudera Atlantik. Tapi itu hanya sebatas spekulasi tanpa dibarengi bukti.

Tapi, menurut penulis Brasil Arysio Santos, Atlantis tidak kunjung ditemukan disebabkan mereka mencarinya di tempat yang salah. “Atlantis itu ada di Samudera Hindia, di belahan lain Bumi,” kata dia. Pria berlatar belakang fisika nuklir itu memperkirakan Indonesia sebagai lokasi Atlantis.

Dalam bukunya, “Atlantis the Lost Continents Finally Found”, Santos mengemukakan Atlantis berada di “the most volcanic region in the world” atau wilayah yang paling banyak gunung berapinya. Dan, seperti dikutip dari Atlan.org, Indonesia terdiri dari ribuan gunung berapi yang berubah menjadi pulau-pulau.

Indonesia juga dikenal pernah mengalami bencana letusan gunung Krakatau dan Tambora. Bahkan, Danau Toba yang ada di Sumatera merupakan bekas salah satu kawah gunung berapi. Menurut Santos, Letusan beberapa gunung berapi secara bersamaan, kemudian menyelimuti permukaan bumi dan mencairkan es yang memicu ombak raksasa yang menenggelamkan Atlantis.

5. Piramida Tertua di Muka Bumi?


Pada tahun 1914, sejarawan asal Belanda N.J Krom terpukau ketika melihat situs megalitikum di permukaan bukit di Cianjur, Jawa Barat. Sang sejarawan memperkirakannya sebagai kuburan, tapi warga lokal menganggapnya sebagai istana Prabu Siliwangi yang gagal di bangun dalam satu malam.

Dia pernah menulis temuannya tersebut di “Rapporten van de Oudheidkundige Dienst”. Tapi situs tersebut sempat terlupakan.

Pada tahun 2011, Situs tersebut kembali jadi pusat perhatian. Waktu itu, temuan tim peneliti katastrofi purba yang dibentuk oleh Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana mengatakan, apa yang dilihat N.J Krom itu baru sekedar permukaan saja.

Kata mereka, Hal yang lebih menarik ada di perut Gunung Padang. Diperkiraan , situs tersebut bukanlah bukit alami melainkan sebuah bangunan buatan manusia di masa lalu dengan peradaban maju dan berbentuk punden berunduk (mirip piramida).

Jika terbukti, kemungkinan Gunung Padang merupakan punden berunduk terbesar di dunia bahkan tertua di dunia. Seperti yang dikutip dari Daily Mail, 2 April 2015, seorang ahli geologi, Danny Hilman percaya situs tersebut dibangun antara 9.000 sampai 20.000 tahun yang lalu.

Jika benar apa yang dipercaya oleh Danny Hilman maka gunung padang lebih tua dari Piramida Mesir yang dibuat pada 5.000 tahun yang lalu. “Orang-orang memperkirakan jaman prasejarah primitif, tapi bangunan ini membuktikan anggapan mereka salah,” kata dia.

Di tengah kontroversi yang menimbulkan perdebatan ini, sampai sekarang ini para ahli terus berupaya membuktikan keberadaan Piramida di Gunung Padang.

6. Manusia “Hobbit”


Pada tahun 2003, peneliti Indonesia dan Australia yang melakukan ekskavasi di gua batu kapur Liang Bua menemukan fosil tenggorak manusia kecil. Walaupun kecil, tapi tenggorak tersebut mempunyai susunan gigi orang dewasa.

Tulang yang sudah membatu ini diyakini berumur 180 ribu tahun. Mike Morwood dari University of Wollongong mengatakan tengkorak ini bukanlah anak kecil tapi sosok dewasa bertubuh mini, salah satu hominid atau manusia terkecil.

Fosil lainnya juga ditemukan di ekskavasi dan di identifikasi sebagai species hominid yang disebut Homo Floresiensis. Sejak penemuan tersebut, para peneliti berusaha menguak misteri asal usulnya.

Pada tahun 2010, para ilmuwan berhasil mengungkapkan, peralatan batu yang ditemukan di Flores menunjukan bahwa nenek moyang manusia mini tersebut tinggal di daerah itu sekitar 1 juta tahun yang lalu.

Sempat juga diduga nenek moyang manusia mini tersebut adalah Homo Erectus yang langsung menimbulkan perdepatan sengit tentang masalah dalam rantai evolusi manusia.

Seperti yang kita ketahui fosil Homo Erectus di temukan di Sangiran, Begawan Solo di Jawa Tengah pada abad ke 19 yang diperkirakan berusia 1.5 tahun yang lalu.
Belakangan juga, seperti dikutip dari LiveScience, para ahli berhasil menemukan peralatan dari batu yang diyakini berasal dari masa 118 ribu – 194 ribu tahun lalu. Peralatan ini diperkirakan milik kerabat misterius manusia. Tapi, bukan Homo erectus atau Homo floresiensis. Keduanya berbeda, kemungkinan nenek moyang manusia hobbit.

“Mungkin ada spesies hominid yang sama sekali berbeda di Sulawesi sebelum manusia modern datang menggunakan perahu sekitar 50 ribu tahun lalu,” kata pemimpin studi, Gerrit van den Bergh, dari University of Wollongong, Australia, seperti dimuat LiveScience 13 Januari 2016.



7. Segitiga Masalembo


Apabila kamu mengira bahwa wilayah yang dikenal dengan sebutan segitiga setan cuma ada satu di dunia yaitu Segitiga Bermuda, maka kamu salah, karena Indonesia pun memiliki segitiga setan yaitu Segitiga Masalembo yang terletak di antara pulau Bawean, Kota Majene dan Kepulauan Tengah.

Dinamakan segitiga setan asal Indonesia karena banyak insiden mengerikan yang terjadi di wilayah tersebut seperti yang terjadi pada tahun 1981, dimana sebuah kapal KM Tampomas II tenggelam dan masih banyak lagi insiden lainnya.

Walaupun banyak orang yang percaya bahwa wilayah ini memiliki aura mistis atau tempat tinggal makhluk halus, tapi banyak juga ahli yang mengemukakan pendapatnya bahwa faktor alam yang menyebabkan insiden tersbut. Misalnya arus bertipe monsoonal strem yang bertemu dengan arus thermiklik.

Selain itu, arus kencang yang bisa mencapai 15 juta meter kubik perdetik yang dapat menghasilkan tekanan udara secara tiba-tiba yang sering terjadi membuat kapal atau pesawat sering mengalami gangguan dan akhirnya celaka.

Bahkan, para ahli menampik bahwa di wilayah Segitiga Masalembo memiliki medan magnet kuat karna pada dasarnya Indonesia memiliki total intensitas deklinasi dan iklinasi yang sangat rendah.

8. Lukisan Di Gua Kontilola


Berpindah ke daerah ujung timur Indonesia, tepatnya di Lembah Baliem, Wamena, Papua, ada sebuah gua yang mempunyai sejuta daya tarik, yaitu Gua Kontilola. Di dalam gua tersebut selain terdapat banyak kelelawar, juga ada sebuah ceruk yang membentuk mirip aula raksasa yang ditumbuhi tanaman lebat seperti hutan tapi dalam gua.

Selain itu, disini ada juga sungai bawah tanah yang tidak bisa dikunjungi tanpa peralatan yang memadai. Ada juga lukisan seperti orang manusia berdiri dan diperkirakan berumur ribuan tahun di dinding-dinding gua tersebut. Tapi yang membuat lukisan tersebut menarik sekaligus misterius yaitu posisinya terletak di di bagian-bagian tinggi di dalam gua tersebut.

Secara logika, di zaman purba, tentunya tidak mungkin ada manusia yang dapat memanjat dinding gua lalu kemudian melukis di sana tanpa menggunakan peralatan yang memadai. Menurut pemandu Gua Kontilola, lukisan-lukisan tersebut bukan dibuat oleh manusia karena warga sekitar mempercayainya bahwa hal itu dibuat oleh orang-orang dari luar bumi yang datang ke tempat tersebut.

Tapi, penjelasan paling ilmiah sampai sekarang ini yaitu lukisan tersebut dibuat oleh manusia purba yang tinggal di Lembah Baliem, tapi tidak menjelaskan bagaimana orang purba tersebut berhasil memanjat dinding gua yang tinggi tanpa peralatan yang memadai.

9. “Benteng” raksasa di dasar laut Papua


Masih di Papua, kali tentang tembok raksasa yang mirip sebuah benteng di dasar laut Papua.Tepatnya di lepas pantau utara Papua. Tembok tersebut diperkirakan mempunyai panjang kurang lebih 110 km dengan tinggi sekitar 1.860 meter dan lebar 2.700 meter dan mempunyai bentuk yang lurus sempurna.

Untuk melihatnya dapat menggunakan Google Map dengan koordinat 1°59’46.9”S dan 141°29’24.6239”E. Tapi sayang, pada tahun 2012 lalu, pihak Google menghilangkan gambar tersebut mulai bulan Januari 2012 lalu tanpa alasan.

Memang tidak ada penjelasan apapun atau penelitian lebih lanjut untuk menguak misteri tembok atau benteng raksasa di Papua ini, tapi jika dipikir secara kasar, dahulu kala sebelum zaman es mencair, daratan di bumi rata-rata masih menjadi satu.

Bahkan dulunya, dipercaya pulau Papua dan Australia menjadi satu daratan. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya beberapa flora dan fauna yang mirip dari kedua pulau tersebut. Kemungkinan saat masih menjadi satu daratan inilah, ada pihak yang sengaja membangun struktuk tersebut dengan tujuan tertentu.

Setelah zaman es mencair, banyak daratan di seluruh dunia terpecah dan terbagi menjadi lebih kecil lagi. Dari sinilah, kemungkinan bahwa bangunan tersebut juga tenggelam ke dasar laut karena efek es mencair.

10. Misteri Suku Lingon Di Halmahera


Jauh sebelum Bangsa Indonesia mereka, ada satu suku unik di Halmahera Selatan, yaitu suku Lingon. Suku ini mempunyai keunikan jika dibanding dengan mayoritas suku yang ada di Indonesia yaitu berkulit putih, tubuh besar, rambut pirang dan bermata biru seperti orang eropa.

Walaupun asal usul suku Lingon ini belum diketahui sampai sekarang, tapi ada dugaan bahwa para penduduk di suku ini berasal dari daratan Eropa yang menuju ke daerah lain. Tapi, ditengah perjalanan kapal yang membawa mereka karam yang membuat mereka tidak bisa kembali ke daerah asalnya dan kemudian menetap di Halmahera.

Disebabkan tidak lagi bisa mengakses ke dunia luar, hingga suku Lingon menjadi sangat primitif yang akhirnya menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Bahkan kabarnya suku ini termasuk suku yang berbahaya.

Karena dianggap berbahaya inilah maka banyak warga sekitar pesisir yang terus memburu bahkan membunuh orang dari suku Lingon ini.

Hingga kini keberadaan suku ini masih misterius dan belum pernah ditemukan beradaannya. Ada yang mengatakan bahwa suku ini sudah punah dan ada yang juga masih percaya bahwa suku ini masih ada tersembunyi di dalam hutan.


No comments:

Post a Comment

10 Teori Asal Mula Keberadaan Manusia

Jika kita memikirkan keberadaan kita sebagai manusia maka kita akan memiliki kepercayaan sendiri akan asal mula atau kreasi keberadaan kita....